INSTITUT NALANDA - Dari Sri Lanka ke Nalanda: Saṁyutta Nikāya dan Jalan Menuju Pendidikan Buddhis Masa Kini

Dari Sri Lanka ke Nalanda: Saṁyutta Nikāya dan Jalan Menuju Pendidikan Buddhis Masa Kini

Pendaftaran S1 & S2 Pendidikan Keagamaan Buddha, S1 Dharma Usada, S1 Pendidikan Buddha Anak Usia Dini, S1 Ilmu Komunikasi Buddha, S1 Bisnis dan Manajemen Buddha telah dibuka

Dari Sri Lanka ke Nalanda: Saṁyutta Nikāya dan Jalan Menuju Pendidikan Buddhis Masa Kini

Jakarta & Sri Lanka~Program Studi Pendidikan Agama Buddha, Institut Nalanda, kembali memperkuat jalinan akademik lintas negara melalui International Guest Lecture bertema “Integrating the Saṁyutta Nikāya into Modern Classrooms”, yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom dan kanal YouTube Institut Nalanda. Acara ini menghadirkan narasumber istimewa, Ven. Dr. Divulapelesse Wimalananda dari Bhiksu University of Sri Lanka.

Kegiatan ini dipandu oleh Wirawan, M.I.Kom., dosen Institut Nalanda, dan dihadiri oleh Dekan Dr. Lauw Acep, S.Ag., M.Pd.B., Ketua Program Studi Ariyanto, M.Pd., para dosen, mahasiswa, serta umat Buddha dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Dr. Sutrisno, S.IP., M.Si., Rektor Institut Nalanda, menegaskan komitmen institusi dalam mencetak pendidik dan messenger Dhamma yang mampu menjembatani ajaran klasik dan konteks kekinian. “Kita tidak hanya menjadi penulis teks antarbangsa, tetapi juga pelajar yang mengkontekstualisasi ajaran tak berwaktu dalam kehidupan kontemporer,” tegasnya.

Ven. Dr. Wimalananda membuka pemaparannya dengan menekankan pentingnya mengaitkan kearifan kuno dengan pemikiran masa kini. “Kebijaksanaan kuno untuk pikiran modern… bagaimana menjelaskan Saṁyutta Nikāya ke dalam ruang kelas masa kini,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa Saṁyutta berarti “terhubung”, yakni ajaran Buddha yang dikelompokkan berdasarkan tema-tema penting seperti penderitaan (dukkha), ketidakkekalan (anicca), dan tanpa diri (anattā).

Kuliah ini mengeksplorasi latar belakang tekstual dan doktrinal Saṁyutta Nikāya, serta berbagai metode integrasi dalam pembelajaran, seperti studi teks, praktik mindfulness, diskusi etika, hingga proyek kreatif. “Dorong kesadaran penuh dan fokus. Ajarilah pengambilan keputusan etis. Dukung ketahanan mental… bangun dialog terbuka dan refleksi,” paparnya, menekankan nilai-nilai praktis yang selaras dengan kebutuhan siswa masa kini.

Lebih lanjut, ia membahas tema-tema utama dalam pengajaran kelas, seperti Satipaṭṭhāna, lima agregat dan enam indra, serta pandangan dunia Buddhis dan etika. Beberapa sutta yang diangkat sebagai studi kasus antara lain Akosaka, Adittapariyaya, Kokalika, Kasibharadvaja, dan Godhika, yang masing-masing mengandung nilai filosofis dan pedagogis tinggi.

Dengan semangat kolaboratif antarnegara, kuliah ini menjadi ruang yang menginspirasi untuk menghidupkan kembali kebijaksanaan Buddhis dalam sistem pendidikan kontemporer. Sebagaimana dikutip dari Bhikkhu Bodhi, “Belajar ajaran Buddha melalui teks asli adalah seperti memasuki pikiran Buddha itu sendiri.” Dan sebagaimana laut hanya memiliki satu rasa, rasa garam, Dhamma dan disiplin ini pun hanya memiliki satu rasa: rasa kebebasan. Pendidikan Buddhis diharapkan mampu menciptakan ruang batin yang merdeka dan tercerahkan.

Berita Lainnya

Warisan Tak Tergantikan: Institut Nalanda menghadiri peringatan 100 Hari Kepergian Tokoh Bangsa Murdaya Widyawimarta Poo

Mengelola Transisi Menuju Kampus Unggul: FGD Institut Nalanda Bersama Prof. Idris Gautama

Mengintegrasikan Tradisi dan Inovasi: Kolaborasi Institut Nalanda, STAB Bodhi Dharma dan PPIKERTI Hadirkan Seminar Nasional Seputar Chinese Medicine dan Kesehatan Jiwa ala Buddha Dharma

Bersama Nalanda, PORSENI PATRIA 2025 Cetak Rekor dan Tanamkan Nilai Teladan

Spirit Muda, Semangat Nalanda: Bersama Majukan Pendidikan Buddhis lewat PORSENI PATRIA 2025

Ayo Bergabung Sekarang!

Built and Designed by Gusti Leonardi