JAKARTA – Institut Nalanda meraih perhatian Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah dengan menggelar acara yang menggabungkan aspek kesehatan dan pendidikan pada Minggu, 15 September 2024. Acara ini terdiri dari dua bagian penting yaitu terapi gratis Traditional Chinese Medicine dan sosialisasi kampus tentang program studi yang berlangsung di auditorium pesantren.
Dalam sesi terapi yang diadakan di lantai pertama, mahasiswa dan alumni Nalanda bertindak sebagai terapis, menerapkan teknik pengobatan tradisional Tiongkok seperti Tuina Chuzen, Body Space Medicine, dan Akupresur/Akupuntur. Mereka memberikan layanan kepada para santri dan guru dengan sangat profesional. Salah seorang terapis, Akhmad Rofiqi, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari bakti sosial Nalanda dalam bidang pendidikan dan kesehatan, sekaligus menjadi ajang promosi program studi kampus.
“Terapi ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya para santri dan guru di sini. Selain itu, ini juga menjadi cara kami mengenalkan Institut Nalanda kepada calon mahasiswa baru,” ujar Akhmad, yang merupakan alumni Nalanda.
Rif’atul Maula, salah satu guru di Al-Tsaqafah, mengapresiasi akurasi dan keahlian para terapis dalam mendiagnosis dan memberikan penjelasan terkait keluhan kesehatan. “Terapisnya sangat informatif, kita jadi tahu bagian tubuh mana yang bermasalah dan penjelasan yang diberikan sangat detail,” katanya.
Pujian serupa juga datang dari Isna Asyaroh, guru lainnya, yang memberikan skor hampir sempurna untuk layanan terapi. Menurutnya, pelayanan yang ramah dan perhatian terhadap perubahan kondisi pasien membuat sesi terapi ini sangat memuaskan.
Di lantai dua, sosialisasi kampus berlangsung meriah dengan penawaran beasiswa penuh dari Institut Nalanda bagi santri-santri Al-Tsaqafah. Beasiswa ini merupakan upaya kampus untuk memberikan akses pendidikan lebih luas. Rektor Institut Nalanda, Dr. Sutrisno, mengungkapkan bahwa Nalanda memiliki program unggulan seperti Double Degree dengan pendidikan satu tahun di Tiongkok.
“Lulusan kami memiliki prospek kerja yang cerah. Program Double Degree ini memberikan keunggulan kompetitif bagi para lulusan,” ungkapnya.
Dalam sosialisasi ini, Dr. Sutrisno juga menekankan pentingnya relasi dan ilmu selama kuliah, bukan hanya sekadar nilai akademis. Institut Nalanda yang telah berdiri sejak tahun 1976, kini memiliki lima program studi strata 1 (satu) dan sekolah Pascasarjana, termasuk bidang ilmu komunikasi, manajemen bisnis, pendidikan anak usia dini, S1 dan S2 Penididikan Keagamaan Buddha.
Dengan kegiatan seperti ini, Institut Nalanda menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga dalam pengabdian masyarakat, sekaligus memperkuat hubungan antar lembaga pendidikan di Indonesia
Selain itu, Institut Nalanda dalam memperluas kontribusinya di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah merencanakan pembangunan kerja sama klinik berbasis Traditional Chinese Medicine (TCM). Klinik ini akan dibangun di lingkungan pesantren untuk memberikan akses pengobatan tradisional secara berkelanjutan kepada para santri dan masyarakat sekitar. Inisiatif ini disampaikan oleh pihak Nalanda sebagai bagian dari program jangka panjang dalam mendukung kesehatan berbasis pendekatan holistik.
Rektor Institut Nalanda, Dr. Sutrisno, mengungkapkan bahwa kerja sama ini bukan hanya sebagai bentuk bakti sosial, tetapi juga sebagai peluang bagi mahasiswa Nalanda untuk melakukan praktik langsung di lapangan. Klinik tersebut diharapkan menjadi pusat kesehatan yang dapat memberikan layanan berbasis Chinese Medicine, seperti akupresur dan teknik tradisional lainnya, sehingga meningkatkan kualitas kesehatan para santri.
“Pembangunan klinik ini merupakan kelanjutan dari kegiatan terapi gratis yang kami lakukan. Kami ingin menciptakan fasilitas yang dapat memberikan manfaat jangka panjang, bukan hanya sebagai tempat pengobatan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi santri dan mahasiswa,” jelas Dr. Sutrisno.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kedua lembaga, dengan pesantren menerima manfaat dari layanan kesehatan dan Nalanda memperluas jaringan pengabdian masyarakat.