Bangkok, Thailand— Institut Nalanda melalui Rektornya, Dr. Sutrisno, S.IP., M.Si., mencatatkan pencapaian membanggakan dalam forum internasional United Nations Day of Vesak Celebration (UNDV) 2025, yang berlangsung pada 9–11 Mei 2025 di Bangkok, Thailand. Forum tahun ini mengusung tema “Harmony and Inclusivity for Human Dignity: Buddhist Insights for World Peace and Sustainable Development.”
Dalam ajang bergengsi tersebut, Dr. Sutrisno menjadi satu-satunya delegasi dari Indonesia yang mendapat kehormatan menyampaikan pesan internasional. Momentum ini menandai peran penting Institut Nalanda dan kontribusi Indonesia dalam forum spiritual dan intelektual tingkat global.
Acara UNDV 2025 dihadiri oleh para pemimpin Buddhis dunia, pejabat tinggi negara, serta tokoh-tokoh internasional. Rangkaian kegiatan meliputi chanting bersama, pidato kunci dari tokoh lintas negara, dan deklarasi bersama Ho Chi Minh 2025. Puncak acara dilanjutkan dengan ritual spiritual lintas tradisi di Buddhamonthon, sebagai simbol harmoni antarbudaya dan antartradisi Buddhis.

Dalam sesi Goodwill Message from Buddhist and Political Leaders, Dr. Sutrisno menekankan pentingnya memperkuat persaudaraan global umat Buddha dan mengaktualisasikan nilai-nilai Engaged Buddhism dalam menghadapi tantangan dunia yang penuh ketidakpastian (VUCA). Ia juga menggarisbawahi makna filosofi “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai cerminan hidup harmonis dalam keberagaman, sebagaimana tergambarkan dalam simbolisme Candi Borobudur.
“UNDV menyatukan kita dalam semangat Buddhisme yang penuh welas asih dan harmoni. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk saling mendukung, mempererat ikatan, dan bekerja sama demi dunia yang lebih damai,” ujar Dr. Sutrisno.
Ia juga mengutip pesan terakhir Sang Buddha sebagai pengingat universal:
“Segala sesuatu yang terkondisi pasti berubah. Berjuanglah dengan penuh kesungguhan.”
Partisipasi Dr. Sutrisno dalam UNDV 2025 tidak hanya mewakili Institut Nalanda, tetapi juga membawa nama baik Indonesia di panggung internasional. Ini menjadi pencapaian luar biasa bagi dunia pendidikan Buddhis nasional serta menegaskan komitmen Institut Nalanda dalam diplomasi budaya dan spiritual global.

Selain menyampaikan pesan internasional, Dr. Sutrisno juga menjalin dialog persahabatan dengan berbagai institusi pendidikan dan asosiasi Buddhis internasional. Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama strategis yang bertujuan memperkuat posisi Institut Nalanda dalam jaringan pendidikan Buddhis global.
Interaksi ini membuka ruang bagi pengembangan jejaring akademik lintas negara serta pertukaran pengetahuan yang lebih luas, sejalan dengan visi Institut Nalanda sebagai pusat studi Buddhis yang unggul, inklusif, dan berdaya saing internasional.
Kunjungan ini menjadi tonggak sejarah penting bagi Institut Nalanda dan diharapkan membawa dampak positif jangka panjang, baik bagi pengembangan institusi, kemajuan sivitas akademika, maupun peran aktif Indonesia dalam forum Buddhis dunia.