Jakarta – Institut Nalanda kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas akademik mahasiswa dengan menggelar Pelatihan Publikasi Karya Ilmiah bertajuk “Dari Tesis ke Jurnal: Teknik Efektif Menyusun Karya Ilmiah yang Berkualitas.” Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom pada Selasa, 25 Maret 2025, dan diikuti oleh mahasiswa serta akademisi dari berbagai disiplin ilmu.
Pelatihan ini menghadirkan berbagai tokoh akademik sebagai narasumber, diantaranya Dr. Sutrisno, S.IP., M.Si., Rektor Institut Nalanda sebagai keynote speaker; Prof. Dr. Ir. Dali Santun Naga, MMSI., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Institut Nalanda; serta Nurul Hidayat, S.Sos., M.Han., sebagai Ketua Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Nalanda. Acara ini juga dihadiri oleh para wakil rektor, dekan, kaprodi, dosen, serta mahasiswa Institut Nalanda yang ingin memperdalam pemahaman mereka dalam publikasi ilmiah.
Prof. Dali menekankan bahwa publikasi ilmiah sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan. “Melalui publikasi, temuan ilmiah dapat diketahui oleh ilmuwan lain, dikembangkan, dan menjadi dasar penelitian lanjutan. Ibarat pohon, publikasi ilmiah akan membuat ilmu semakin besar dan tinggi,” tuturnya. Ia juga menjelaskan pentingnya menemukan jurnal yang tepat serta memastikan jurnal tersebut memiliki kredibilitas tinggi.
Dr. Sutrisno mengawali paparannya dengan mengutip ungkapan sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, “Meskipun seseorang sangat pintar, jika tidak menulis, ide dan pemikirannya bisa hilang dan tidak akan diabadikan oleh sejarah.” Dalam tradisi akademik Barat, terdapat istilah “publish or perish“—yang berarti seorang akademisi harus menerbitkan karya ilmiahnya agar tetap relevan dalam dunia akademik. Beliau juga mengingatkan pentingnya peraturan terbaru, seperti Permendikbud No. 53 Tahun 2023 tentang penjaminan mutu yang mewajibkan mahasiswa magister untuk menyusun tesis dalam berbagai bentuk, termasuk prototipe, proyek, atau tugas akhir lainnya. Selain itu, keputusan Direktur Pascasarjana Nalanda No. 1962 Tahun 2024 juga mewajibkan mahasiswa untuk lulus tesis.
Dalam sesi pelatihan, berbagai tantangan dalam menulis karya ilmiah turut dibahas, seperti pemilihan jurnal yang tepat, kualitas tulisan yang sesuai, serta penggunaan bahasa akademik yang baik. Strategi utama yang disarankan meliputi transformasi tesis menjadi artikel jurnal ilmiah, memilih jurnal yang relevan dengan bidang studi, serta mengikuti pedoman dan format yang ditetapkan.
Teknologi kecerdasan buatan (AI) juga disebutkan sebagai alat bantu dalam proses penulisan, namun dengan catatan tetap memegang kode etik ilmiah. “Pemanfaatan teknologi harus dilakukan secara bijak agar tidak mengurangi keterampilan akademik mahasiswa,” ujar Dr. Sutrisno.
Nurul Hidayat selaku narasumber memberikan tutorial teknis tentang cara menulis jurnal, mencari referensi yang sesuai, serta mematangkan penelitian sebelum mengubah tesis menjadi jurnal. “Penulisan tesis yang baik adalah kunci utama sebelum dikonversi menjadi artikel jurnal yang berkualitas,” ujarnya.
Pelatihan ini bertujuan memberikan panduan terkait penulisan karya ilmiah serta menambah wawasan mahasiswa dalam mengonversi tesis menjadi jurnal akademik. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Institut Nalanda dapat lebih siap dalam mempublikasikan hasil penelitian mereka dan berkontribusi dalam dunia akademik nasional maupun internasional.