Jakarta – Acara silaturahmi Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/11/2024), menjadi ajang penting untuk merumuskan strategi pelestarian Candi Buddha di Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. Acara ini dihadiri oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, dan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang keduanya menekankan pentingnya menjaga kesakralan candi seperti Borobudur sambil tetap memberi nilai ekonomi kepada masyarakat setempat.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak para cendekiawan dan masyarakat Buddhis untuk tetap melestarikan Candi Borobudur dan menjaganya dari desakralisasi yang bisa terjadi akibat eksploitasi ekonomi. “Mari kita pertahankan Borobudur dengan spirit aslinya, tanpa menghilangkan kesakralannya,” ujar beliau.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan bahwa pengelolaan Candi Buddha menjadi salah satu prioritas Kementerian Kebudayaan yang baru berdiri di bawah pemerintahan Presiden Prabowo. Fadli Zon menekankan pentingnya menjaga budaya sebagai amanat konstitusi dan bagian dari upaya untuk memajukan kebudayaan Indonesia.
Acara ini juga dihadiri oleh Rektor Institut Nalanda, Dr. Sutrisno, S.IP., M.Si., Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Dharmika Pranidhi, M.Si., M.Pd., Wakil Rektor Organisasi dan Teknologi Informasi Astri Chintya Astana, S.Pd., M.Pd., beserta mahasiswa Institut Nalanda yang turut berpartisipasi aktif. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen dunia akademik, khususnya Institut Nalanda, dalam mendukung pelestarian warisan budaya Buddhis Indonesia. Mahasiswa Institut Nalanda juga mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari para pemimpin nasional dan tokoh-tokoh Buddhis tentang tantangan dan upaya pelestarian candi sebagai warisan budaya dan spiritual.
Wakil Ketua Dewan Pembina KCBI, Karuna Murdaya, menekankan bahwa acara ini merupakan momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektoral dalam upaya pelestarian Candi Buddha. Ia juga berharap agar pemerintah mendukung dengan kebijakan yang efektif serta menyediakan infrastruktur dan peraturan yang mendukung keberlanjutan candi sebagai pusat spiritual Buddhis, khususnya Candi Borobudur.
Melalui acara ini, Institut Nalanda mempertegas perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya berfokus pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada upaya pelestarian budaya. Partisipasi para mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya kolaborasi antara pemerintah, organisasi keagamaan, dan institusi pendidikan dalam menjaga warisan budaya bangsa.