Institut Nalanda Jakarta meresmikan Jiangxi University Teaching Center Nalanda Chapter, hasil kolaborasi strategis antara Institut Nalanda dan Jiangxi University of Chinese Medicine. Peresmian ini berlangsung pada 19 Desember 2024, bertempat di Gedung Utama Institut Nalanda, Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, diantaranya Romo Surya selaku pendiri Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda, Dr. Sutrisno, S.IP., M.Si., Rektor Institut Nalanda, Professor Zhu Genhua, Wakil Presiden Jiangxi University of Chinese Medicine, dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI, yang diwakili oleh Ibu Kasilah, Analis Kebijakan Subdit Pendidikan Tinggi. Selain itu, acara ini juga dihadiri para akademisi, praktisi kesehatan, dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Dr. Sutrisno menegaskan bahwa kemitraan antara Institut Nalanda dan Jiangxi University memiliki potensi besar untuk kedua institusi. “Kemitraan ini memiliki prospek besar untuk kedua institusi kami, dan kami sangat antusias menyongsong masa depan yang cerah. Kami berharap program beasiswa kami terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lebih banyak siswa,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa dukungan Jiangxi University sangat penting untuk membantu mewujudkan visi Nalanda dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang maju. Dr. Sutrisno menekankan rencana kolaborasi yang mencakup pengembangan pelatihan TCM, sumber daya, media, dan penciptaan produk herbal modern. “Kami menantikan kerja sama yang berkelanjutan untuk mendorong manfaat nyata dalam bidang kesehatan dan pendidikan,” tambahnya.
Professor Zhu Genhua, Wakil Presiden Jiangxi University of Chinese Medicine, juga menyampaikan apresiasinya kepada Institut Nalanda atas dukungan penuh terhadap pendirian Teaching Center ini. “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Institut Nalanda di Indonesia atas dukungannya dalam membantu perkembangan Jiangxi University of Chinese Medicine Teaching Center Nalanda Chapter di Indonesia,” ujar Zhu. Ia juga mengaitkan momen ini dengan visi kerja sama strategis yang disepakati oleh Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo. “Momen bersejarah ini tidak hanya menunjukkan arah pembangunan hubungan masa depan antara kedua negara, tetapi juga memperluas jangkauan kerja sama kita,” lanjutnya. Professor Zhu juga menekankan pencapaian Nalanda sejak mendirikan program TCM pada 2013. “Pendirian Teaching Center ini menandai langkah besar menuju kerja sama yang lebih mendalam dan luas, mencakup pendidikan, perawatan kesehatan, penelitian ilmiah, dan pertukaran budaya,” jelasnya.
Romo Surya, selaku pendiri Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda, memberikan refleksi tentang perjalanan panjang kerja sama antara Institut Nalanda dan Jiangxi University of Chinese Medicine. “Kerja sama ini berakar dari komitmen bersama untuk memajukan pendidikan dan kesehatan. Sejak awal program TCM yang beridiri pada 2013, kami telah melihat bagaimana sinergi antara nilai-nilai Buddhis dan pengobatan tradisional Tiongkok dapat menciptakan dampak yang signifikan. Pendirian Teaching Center ini adalah puncak dari upaya tersebut, dan saya yakin ini hanyalah awal dari kolaborasi yang lebih luas di masa depan,” ungkapnya.
Ibu Kasilah, mewakili Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI, memberikan perhatian khusus pada pentingnya sinergi antar lembaga untuk memastikan manfaat dari kerja sama ini dapat dirasakan oleh masyarakat luas. “Dengan Institut Nalanda menjadi Teaching Center, masyarakat dapat memperluas pengetahuan dalam bidang kesehatan dan spiritualitas. Ini adalah langkah awal yang memadukan nilai-nilai spiritual Buddha dengan pengobatan tradisional TCM yang dapat diterapkan secara universal,” tambah Kasilah.
Peresmian Teaching Center Nalanda Chapter ini menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok. Selain menjadi simbol kerja sama strategis, Teaching Center ini juga membuka peluang baru dalam pendidikan dan kesehatan.