Oleh: Tim Ahli Prodi Dharma Usada STAB Nalanda, Jakarta
Meditasi merupakan salah satu metode latihan untuk kesehatan yang telah dipraktikkan di masyarakat kita sejak lama. Meditasi dikenal dengan berbagai sebutan lain, seperti yoga, qigong, taiji, olahraga pernapasan, dzikir, semedi, dll. Meditasi melalui metode pelatihan mental membawa manfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani sudah terbukti secara ilmiah. Berikut ini elaborasinya.
Jenis meditasi
Menurut metode dan tujuannya, meditasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu meditasi ketenangan (samatha bhavana) dan meditasi pencerahan batin (vipassana bhavana).
Jenis meditasi yang umum dikenal dan dipraktikkan masyarakat adalah meditasi ketenangan atau relaksasi. Tujuannya untuk mencapai ketenangan atau relaksasi, kesehatan mental-fisik, antistres, atau meraih kemampuan fisik yang lebih tinggi. Sedangkan meditasi pencerahan batin dipraktikkan untuk mencapai penerangan atau pencerahan atau tingkat kesucian. Di sini kita fokus pada jenis meditasi ketenangan untuk kesehatan mental dan fisik.
Lingkup kajian: objek, metode dan efek meditasi
Secara akademis meditasi dapat dikaji dari berbagai aspeknya, khususnya dari aspek objek/subjek meditasi, metode meditasi, dan efek kesehatannya.
Objek meditasi ketenangan seperti tercantum dalam kitab Visuddhimagga, mencakup seluruh organ tubuh sehat maupun sakit, mencakup jantung, limpa, ginjal, air mata, nanah, dan lain-lain, sampai kadaver (Asubha). Jadi, dalam kurikulum prodi S1 Dharma Usada terdapat ilmu urai, faal, teori dasar usada (yin-yang, meridian, cara pemeriksaan kesehatan, dll.), dan patofisiologi yang merupakan elaborasi saintifik dari objek meditasi.
Efek kesehatan meditasi sudah diteliti sejak lebih dari setengah abad silam di negara maju. Meditasi dilaporkan berguna dalam pengendalian stres, mengurangi serangan asma, membantu peredaan hipertensi, juga untuk mendukung terapi pasien infeksi maupun kanker. Oleh sebab itu, dalam kurikulum prodi S1 Dharma Usada terdapat pengenalan berbagai penyakit menular maupun tidak menular, termasuk penyakit psikosomatik.
Selain itu, juga diperkenalkan berbagai metode terapi tradisional komplementer lain yang memiliki basis teori usada yang sama, mencakup program nasional pengembangan jamu Indonesia.
Konklusi
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa meditasi merupakan metode kesehatan berbasis agama (sesuai Kepmenkes 1076/2003) dan metode ketrampilan mind-body intervention (sesuai PP 103/2014).
Elaborasi saintifik (ehipassiko) meditasi dalam program studi S1 Dharma Usada merupakan salah satu upaya meningkatkan pelayanan preventif promotif serta mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Rujukan utama:
- Giovanni (2016). Scientific Benefits of Meditation – 76 things you might be missing out. Published at: http://liveanddare.com/benefits-of-meditation/
- Japaries W (1990). Efek dan manfaat olahraga meditatif. Majalah Kedokteran Indonesia; 1990; vol. 40(1):69-72.
3. Visuddhimagga