Sejarah Pendirian Nalanda
Asal muasal nama “Nalanda” merupakan sebuah sebuah nama Mahavihara besar di India yang bertahan tidak kurang dari tujuh ratus tahun lamanya (abad ke-6–ke-12). Pada puncak kejayaannya, Mahavira Nalanda memiliki mahasiswa berjumlah 10.000 yang mengikuti baik pendidikan Agama Buddha, kedokteran dan ketabiban, sastra serta astronomi. Balaputra keturunan Raja Syailendra mendapat ijin dari Raja Dewapala untuk membangun sebuah Vihara di lingkungan Mahavira Nalanda (Prasasti Nalanda ) +/- Tahun 856).[1]
Dengan cita–cita mulia itu Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda mendirikan Akademi Buddhis Nalanda untuk mendidik para guru agama Buddha disamping kegiatan memberikan bantuan keuangan kepada guru Agama Buddha yang tersebar di beberapa sekolah.
Sejalan dengan perkembangan pendidikan nasional, ketika rancangan undang–undang pendidikan nasional, ketika rancangan undang undang pendidikan nasional sedang dibahas, dan bentuk akademi akan ditinggalkan dan digantikan program strata satu (S1), maka dengan dukungan Departemen Agama dikeluarkanlah peraturan menteri agama nomor 1 tahun 1989 yang memberikan landasan yuridis lembaga pendidikan tinggi agama buddha di lingkungan departemen agama.
Akademi Buddhis Nalanda pada tahun 1987 telah diubah dan ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Agama Buddha. Kegiatan ini mulai dilaksanakan sepenuhnya di Kampus “Ruko Nalanda” di Jalan Kramat Raya No. 64 Jakarta Pusat, bangunan yang telah di beli oleh yayasan pada tahun 1986 sebagai ”Kampus STAB Nalanda”.
A. Akademi Buddhis Nalanda (1979-1987)
Pada Bulan Mei 1979 dimulai kegiatan Pendidikan Tinggi Agama Buddha oleh Akademi Buddhis Nalanda. Lembaga pendidikan ini didirikan oleh Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda dan merupakan Akademi Buddhis pertama di Indonesia.
Akademi Buddhis Nalanda bertujuan untuk mendidik guru Agama Buddha yang pada waktu itu belum banyak dimiliki oleh sekolah untuk membimbing para siswa yang beragama Buddha. Mr. V. Ram, M.Ed. yang pada waktu itu menjabat pimpinan Gandhi Memorial School di Jalan Pasar Baru Selatan, Jakarta, memberikan bantuan berupa ijin penggunaan ruangan kelas untuk kegiatan pembelajaran oleh Akademi Buddhis Nalanda. Tercatat lima orang mahasiswa yang mengikuti kegiatan kuliah awal yang diselenggarakan pada sore/malam hari. Akademi Buddhis Nalanda juga didaftarkan ke Departemen Agama. Pimpinan akademi mengambil prakarsa untuk memilih para dosen serta menyusun kurikulum dan silabus. Para dosen akademi secara otodidak mengembangkan profesionalisme dalam proses pembelajaran.
B. STAB Nalanda (1988-2022)
Peraturan Menteri Agama Nomor 1 tahun 1990 mengacu pada Undang–Undang Pendidikan Nasional Tahun 1989, sebelum dikeluarkannya peraturan pemerintah tahun 1991 tentang pendidikan tinggi. Untuk mengisi kurikulum dan silabus maka dengan kerjasama Departemen Agama dan Sekolah Tinggi Agama Buddha disusunlah Garis-Garis besar pedoman Pendidikan (GBPP) Jurusan Dharma Acariya tahun 1990.
Dengan berlandaskan GBPP tersebut Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda menyelenggarakan kegiatan proses pembelajaran Agama Buddha melalui dua jurusan:
- Dharmacariya.
- Dharmaduta.
Sejak tahun 1987 sampai dengan 2007, Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda telah meluluskan sebanyak 163 Sarjana Pendidikan Buddha (S.Pd.B.) dan Sejumlah Lulusan program DII. serta Program DIII. STAB Nalanda juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan Program penyetaraan guru agama Buddha yang diselenggarakan oleh departemen agama.
Program penyetaraan tersebut melibatkan pendidikan tinggi universitas terbuka (UT) yang menerbitkan modul-modul mata kuliah agama buddha. Materi modul mata kuliah ini ditulis dengan melibatkan sejumlah dosen / pengajar Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda, seperti: Cornelis Wowor, M.A., Mulyadi Wahyono, S.H., M.Hum., Dr. Dharma K. Widya, Jo Priastana, S.Sos., M.Hum. dan Mettadewi Wong, S.H., M.Pd.B..
Lulusan STAB Nalanda selain mengisi birokrasi Direktorat Departemen Agama Buddha, guru agama Buddha pada perguruan tinggi swasta dan sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) juga menjadi dosen pada lingkungan STAB serta wiraswasta. Sebagian dosen STAB Nalanda sekarang ini dipercayakan diisi oleh alumninya. Senat mahasiswa/BEM STAB Nalanda terlibat dalam kegiatan kebaktian umum dan Sekolah Minggu Buddhis. Wadah alumni STAB Nalanda yang mulai terbentuk tanggal 25 januari 2004 diharapkan dapat memberikan kontribusi di dalam mewujudkan visi dan misi STAB Nalanda. Segala kekurangan yang ada selama dua puluh lima tahun ini diharapkan dapat diatasi dan komitmen untuk melaksanakan Rencana Strategi (Renstra) dapat dilaksanakan dengan secepat mungkin.
C. STAB Nalanda (2022-2024)
Demi memenuhi kebutuhan calon mahasiswa, STAB Nalanda mengekspansi dan membuka program studi baru yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa sesuai dengan minat dan bakat masing-masing, yaitu program studi S1 Pendidikan Buddha Anak Usia Dini, S1 Bisnis dan Manajemen Buddha, dan S1 Ilmu Komunikasi Buddha dengan tujuan menciptakan mahasiswa yang berkualitas dan mampu beradaptasi dan berkompetensi di era 5.0 ini.
D. Institut Nalanda (2024-Sekarang)
Pada tahun 2024, Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda mengalami transformasi penting dengan peningkatan status menjadi Institut Agama Buddha Nalanda. Perubahan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperluas program studi yang ditawarkan, sehingga dapat membantu dan mendukung mahasiswa untuk berkembang sesuai dengan jurusan yang mereka inginkan. Dengan menjadi institut, Nalanda berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang lebih beragam dan komprehensif, mencakup berbagai disiplin ilmu yang relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Institut Nalanda memiliki beberapa Program Studi dengan jenjang Strata Satu (S1) dan Strata Dua (S2). Program studi yang saat ini aktif dan terbuka untuk mahasiswa baru adalah sebagai berikut.
Strata Satu (S1)
- Dharma Usada (Ilmu pengobatan tradisional Buddhis).
- Program ini memfokuskan pada pengajaran dan praktik ilmu pengobatan tradisional Buddhis, menggabungkan pengetahuan modern dengan tradisi pengobatan Buddha.
- Pendidikan Keagamaan Buddha (Dhammacariya).
- Program ini bertujuan untuk mendidik guru-guru agama Buddha yang mampu mengajar dan membimbing siswa dalam ajaran Buddha.
- Ilmu Komunikasi Buddha
- Program ini mengajarkan teknik komunikasi yang efektif berdasarkan nilai-nilai Buddhis, untuk menyebarkan ajaran Buddha secara lebih luas.
- Pendidikan Buddha Anak Usia Dini
- Program ini mempersiapkan pendidik untuk mengajar ajaran Buddha kepada anak-anak usia dini, dengan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan anak.
- Bisnis dan Manajemen Buddha
- Program ini menggabungkan prinsip-prinsip manajemen modern dengan etika dan ajaran Buddha, mempersiapkan lulusan untuk menjadi pemimpin bisnis yang beretika.
Strata Dua (S2)
- Pendidikan Keagamaan Buddha (Dhammacariya).
- Program pascasarjana ini ditujukan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam pendidikan keagamaan Buddha, mempersiapkan lulusan untuk posisi kepemimpinan dalam pendidikan Buddha.
Kontribusi dan Prestasi
Sejak tahun 1987 hingga 2007, STAB Nalanda telah meluluskan sebanyak 163 Sarjana Pendidikan Buddha (S.Pd.B.) dan sejumlah lulusan program DII serta DIII. STAB Nalanda juga berpartisipasi aktif dalam program penyetaraan guru Agama Buddha yang diselenggarakan oleh Departemen Agama, bekerja sama dengan Universitas Terbuka dalam penyusunan modul-modul mata kuliah agama Buddha. Materi modul ini ditulis oleh dosen-dosen berpengalaman dari STAB Nalanda, seperti Cornelis Wowor, M.A., Mulyadi Wahyono, S.H., M.Hum., Dr. Dharma K. Widya, Jo Priastana, S.Sos., M.Hum., dan Mettadewi Wong, S.H., M.Pd.B.
Alumni dan Dosen
Lulusan STAB Nalanda telah berkiprah di berbagai bidang, termasuk birokrasi Direktorat Departemen Agama Buddha, sebagai guru agama Buddha di sekolah-sekolah (SD, SMP, SMA, SMK), dosen di lingkungan STAB, dan sebagai wiraswasta. Beberapa dosen STAB Nalanda saat ini adalah alumni dari institusi tersebut. Selain itu, senat mahasiswa/BEM STAB Nalanda terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, termasuk kebaktian umum dan Sekolah Minggu Buddhis.
Rencana Strategis dan Komitmen
Institut Agama Buddha Nalanda berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada mahasiswa. Dengan rencana strategis (Renstra) yang jelas, Nalanda berupaya mengatasi berbagai tantangan dan kekurangan yang ada, serta terus berinovasi dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang relevan dan berkualitas.
Dengan landasan sejarah yang kuat dan visi yang jelas, Institut Agama Buddha Nalanda terus berusaha menjadi institusi pendidikan yang unggul dalam mendidik guru-guru agama Buddha dan memajukan ajaran Buddha di Indonesia.