INSTITUT NALANDA - Viral Boleh, Asal Otentik: Kampus Kolaborasi Demi Generasi Cerdas Digital

Viral Boleh, Asal Otentik: Kampus Kolaborasi Demi Generasi Cerdas Digital

Pendaftaran S1 & S2 Pendidikan Keagamaan Buddha, S1 Dharma Usada, S1 Pendidikan Buddha Anak Usia Dini, S1 Ilmu Komunikasi Buddha, S1 Bisnis dan Manajemen Buddha telah dibuka

Viral Boleh, Asal Otentik: Kampus Kolaborasi Demi Generasi Cerdas Digital

Jakarta,—Dalam rangka memperingati Hari Media Sosial, Institut Nalanda bekerja sama dengan Universitas Bakrie menggelar seminar bertajuk “Dari Feed ke Fame: Membangun Personal Branding di Media Sosial.” Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, bertempat di Aula Institut Nalanda dan melalui platform Zoom pada 10 Juni 2025.

Acara dihadiri oleh jajaran pimpinan kedua institusi, antara lain Rektor Institut Nalanda Dr. Sutrisno, S.IP., M.Si., Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Institut Nalanda, Dharmika Pranidhi, M.Si., M.Pd., Kepala Prodi S1 Pendidikan Keagamaan Buddha, Ariyanto, M.Pd., serta Wakil Rektor II Universitas Bakrie Dr. M. Tri Andika Kurniawan, S.Sos., M.A., Ph.D., Kepala Prodi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie Dr. Prima Mulyasari Agustin, dan narasumber utama Ibu Fadhillah Nurlita Ahmad selaku Head of Digital Cretivox. Hadir pula pengurus Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda, dosen, mahasiswa dari kedua institusi, serta panitia dari program MIKOM BEDS V Universitas Bakrie.

Dalam sambutannya, Dr. Sutrisno menyampaikan penghargaan atas kolaborasi ini dan menekankan pentingnya literasi digital di era sekarang. Ia menyoroti bahwa media sosial kini menjadi wajah utama seseorang, bahkan lebih dipertimbangkan dibandingkan CV.

“Media sosial ini tidak bisa dianggap kecil. Portofolio orang kini juga ditilik dari jejak digitalnya. Kita harus bijak, karena yang kita posting hari ini bisa berdampak besar di masa depan,” ujarnya.

Rektor Nalanda juga menyampaikan apresiasi atas semangat kolaboratif Universitas Bakrie, seraya berharap kerja sama lintas institusi ini dapat terus dikembangkan.

 “Kampus kami tidak terlalu besar, tapi penuh daya tarik. Small is beauty. Banyak tokoh nasional dan internasional pernah ke sini, dan kami merasa terhormat bisa jadi bagian dari gerakan literasi digital hari ini,” tambahnya.

Wakil Rektor II Universitas Bakrie, Dr. M. Tri Andika Kurniawan, dalam keynote-nya menekankan bahwa personal branding bukan sekadar membangun citra untuk disukai orang lain, tetapi menemukan versi terbaik dari diri sendiri.

“Autentik adalah kunci. Jangan sampai yang ditampilkan di media sosial terlalu jauh dari realitas. Branding terbaik adalah saat kita bisa jujur pada siapa kita sebenarnya,” tegasnya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa soft skill, seperti komunikasi dan daya tahan terhadap tekanan, kini menjadi aspek yang lebih penting daripada sekadar nilai akademik.
“IPK hanya mengantar sampai meja wawancara. Setelah itu, yang berbicara adalah karakter dan komunikasi,” katanya.

Sementara itu, Dr. Prima Mulyasari Agustin menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat dan sinergi pembelajaran dalam mata kuliah Digital Media and Sociology.

“Media sosial bukan lagi hanya tempat berbagi, tapi juga tempat membangun reputasi. Kita ingin mahasiswa paham cara tampil bijak dan strategis di ruang digital,” katanya. Ia menambahkan bahwa komunikasi yang baik bisa menjadi solusi dari banyak permasalahan sosial yang berawal dari miskomunikasi.

Seminar utama dipandu oleh moderator Lia Sarlita dan menghadirkan Fadhillah Nurlita Ahmad sebagai narasumber. Dalam paparannya yang komunikatif dan interaktif, Fadhillah memaparkan lima langkah membangun personal branding yang efektif: kenali diri, tentukan pesan utama, pilih audiens, konsisten di media sosial, serta evaluasi dan tumbuh.

“Personal branding bukan soal viral, tapi soal value. Kalian harus tahu ingin dikenal sebagai apa, dan bangun citra itu dengan cara yang jujur dan strategis,” ujarnya.
Ia juga mengajak peserta memahami karakteristik berbagai platform seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan LinkedIn, serta pentingnya etika digital.
“Jangan sampai branding kalian palsu. Orang bisa tahu mana yang otentik dan mana yang dibuat-buat. Yang penting, tampilkan versi terbaik dari dirimu dengan konsisten,” pungkasnya.

Seminar yang berlangsung dengan antusiasme tinggi ini memberikan wawasan baru kepada mahasiswa tentang bagaimana memanfaatkan media sosial sebagai sarana membangun jati diri dan membuka peluang profesional. Kerja sama antara Institut Nalanda dan Universitas Bakrie ini diharapkan menjadi langkah awal dari kolaborasi berkelanjutan di bidang pengembangan literasi digital dan pendidikan karakter di ruang digital.

Berita Lainnya

Warisan Tak Tergantikan: Institut Nalanda menghadiri peringatan 100 Hari Kepergian Tokoh Bangsa Murdaya Widyawimarta Poo

Mengelola Transisi Menuju Kampus Unggul: FGD Institut Nalanda Bersama Prof. Idris Gautama

Mengintegrasikan Tradisi dan Inovasi: Kolaborasi Institut Nalanda, STAB Bodhi Dharma dan PPIKERTI Hadirkan Seminar Nasional Seputar Chinese Medicine dan Kesehatan Jiwa ala Buddha Dharma

Dari Sri Lanka ke Nalanda: Saṁyutta Nikāya dan Jalan Menuju Pendidikan Buddhis Masa Kini

Bersama Nalanda, PORSENI PATRIA 2025 Cetak Rekor dan Tanamkan Nilai Teladan

Ayo Bergabung Sekarang!

Built and Designed by Gusti Leonardi